Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarga, para sahabat dan yang mengikutinya dengan baik hingga hari pembalasan.
Allah ta’ala telah menciptakan dan mengadakan kita untuk taat dan beribadah kepada-Nya saja, sebagaimana penjelasan yang gamblang dari Allah ta’ala di dalam Al-Qur’an surat Adz-Dzaariyaat ayat 56,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.”
Allah ta’ala tidak menciptakan manusia tanpa tujuan dan dibiarkan sia-sia, namun Allah Azza wa Jalla memberikan tujuan hidup bagi manusia dengan mematuhi perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Sebagai bentuk kasih sayang terhadap hamba-Nya, Allah ta’ala telah mengutus para nabi ‘alaihimussalam agar mengajarkan petunjuk-Nya lalu memberi kabar gembira dan peringatan serta mengajak hamba-hamba-Nya supaya beribadah kepada Allah ta’ala saja, Al-Khaaliq (Yang Maha Menciptakan).
Sudah sepatutnya bagi manusia untuk menjaga alasan hidup ini sampai menemui ajalnya, dengan melaksanan apa yang diperintahkan-Nya dan yang paling besar adalah Tauhid, serta menjauhi apa yang dilarang-Nya dan yang paling dilarang oleh Allah ta’ala adalah Syirik.
Tidak ada daya untuk terhindar dari maksiat selain dengan perlindugan dari Allah. Tidak ada kekuatan untuk melaksanakan ketaatan selain dengan pertolongan Allah.
Manusia diciptakan oleh Allah ta’ala untuk beribadah kepada-Nya saja, bukan untuk melakukan hal yang sia-sia. Tauhid merupakan kesempurnaan dan keistimewaan agama ini dan ia adalah kebahagian yang nyata di dunia dan akhirat.
Ini catatanku setelah mengikuti dan membaca